Sabtu, 14 Juni 2008

Artikel dari Blog mdgila

Berikut ini adalah tulisan dari Blog mdgila yang cukup menarik tentang aktifitas kelompok mereka dalam ikut serta melestarikan mangrove

Berbagi itu indah

temans,
Ini kali kedua saya berada di 'pabrik' tempat saya bekerja, pas merayakan ulang tahunnya. Tahun lalu belum terlalu banyak terlibat karena masih baru banget, tapi kali ini ikut terlibat dalam beberapa program - program perayaan ultah yg ke 25 tahunnya.
Nah, ada kegiatan CSR alias Corporate social responsibility alias gampangnya baksos yang dilakukan. Beberapa lokasi atau orang yang dipilih adalah yang menginspirasi, baik dalam hal pekerjaannya atau pelestarian yang sudah dilakukan. Meskipun tidak berjumlah BUANYAK, tapi harapannya bantuan yang sedikit itu bisa membantu meringankan beban kebutuhan mereka. Selama dua hari berturut-turut ikut terus, jujur buat stamina drop, capek dan lemas. Apalagi masih ditambah jam on air yang benar-benar tidak bisa dikompromi... Hrrggghhh kepala mau pecah. Tapi berhubung ingat ini program AMAL, akhirnya hati adem dikit.

Nahh, sekarang mari kulik beberapa pose selama perjalanan. Ini hanya sedikit dari ratusan foto yang ada, hehehe bingung milihya. Yang ada, mas Totok fotografer divisi website 'pabrik' saya dan ANTON fotografer divisi majalah 'pabrik' saya, gak bisa protes memenuhi hasrat narsis tim on air ini :)


Hari pertama, agenda CSR ke tempat komunitas seni yang cross-gender. Ludruk Tobong di kawasan Wonokromo, yang langsung menjadi gambaran pikiran saya..KASIHAN. Tempatnya lembab, kumuh, dan kotor. Sementara di usia mereka yang sudah bukan muda lagi (baca:produktif) untuk mendapatkan pekerjaan, saya salut karena mereka mempertahankan darah seni yang mengalir. Tanpa memikirkan uang. Saya juga diundang mampir, nonton pertunjukkan mereka di malam minggu, yang katanya rame meskipun cuma 20 penonton (what?).


Kali ini penjaga 'dam' Jagir yang kadang bagi sebagian kita (warga SBY) tidak terpikirkan tugasnya, yang ternyata tiap 10menit sekali mengecek luapan ketinggian air. Demi tidak 'terendam'nya sebagian kota SBY...



Menuju rumah 'penjaga' Mangrove di daerah pinggiran Wonorejo sangat melelahkan. Dalam perjalanan terpikir "Ya ampuun, ini ada di peta Surabaya kah?" hehe, soalnya selama ini tahunya cuma pusat kota - mall - cafe - dan foodcourt saja. Sesudah berkeliling lokasi 'kerja'nya, Pak Sonny orang yang kami temui malah menjamu tim kami dengan hidangan top-favorit-saya... KEPITING. Sluurppp, I am the man who eat too much :)


Ini juga, membuat mata saya terbuka. Ternyata di Surabaya masih ada juga transportasi penyebrangan tradisional pakai gethek/perahu bambu. Cuma 500perak per sebrang. Berasa di danau manaaaaaa gitu, se-team kegirangan dapat kesempatan menyebrang PP alias bolak-balik.


Dan, bukan hanya polisi saja yang penting mengatur keruwetan lalu lintas. Kali ini supoltas di kawasan Ngagel yang dapat rejeki. Sosok yang tidak dapat gaji tetap, (maaf) cacat dan rela mengabdi iklas membantu tanpa mengeluh..

Ohya, tidak hanya ini saja..sebenarnya masih ada lagi. Program CSR berlanjut ke taman bacaan di kawasan DOLLY dan Liponsos tempat orang-orang gila. Tapi kang Anton, belum kasih foto2nya :(
Hmpphhh,, semakin sering ikut kegiatan macem beginian..membuat kita akan semakin bersyukurrrrrrrr banget banget banget dan banget. Banyak hal yang sudah kita abaikan, dan ternyata sudah menjadi banyak hal bernama K-E-B-E-R-U-N-T-U-N-G-A-N.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar