Senin, 19 Juli 2010

Weekend, Warga Surabaya Serbu Ekowisata Mangrove


Surabaya - Libur akhir pekan, dimanfaatkan warga Surabaya untuk berlibur bersama keluarganya. Karena bosan sering berlibur ke luar kota, Ekowisata Mangrove di Wonorejo, Rungkut, Surabaya menjadi salah satu pilihan alternatif.

Ekowisata Mangrove yang dibuka mulai pukul 08.00 WIB, dikunjungi bukan hanya dari warga Surabaya saja, tapi juga warga Sidoarjo dan sekitarnya. Alasan memilih wisata mangrove dan menikmati laut di pesisir pantai kawasan Surabaya bagian timur ini, karena mereka sudah bosan berlibur ke luar kota.

"Baru pertama kali ini mas berkunjung ke sini. Ke sini bersama istri dan anak-anak," ujar Agus Suanto, warga Sidoarjo kepada detiksurabaya.com di lokasi, Sabtu (10/7/2010).

Agus mengatakan, Ekowisata Mangrove di Wonorejo sangat bagus dan menjadi salah satu alternatif tempat wisata di Surabaya, selain Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pantai Ria Kenjeran maupun Jembatan Suramadu.

Selain itu, keluarganya menghabiskan weekend hari ini tidak pergi ke Malang, karena ingin mencari suasana baru dan tidak ingin terjebak kemacetan saat wisata ke malang atau ke luar kota lainnya. Alasannya, jika menghabiskan liburan ke Malang, akan menambah kesal dan capai, karena waktunya habis di perjalanan yang bisa terjebak macet.

"Oh ya bagus disini dan uasananya enak. Anak-anak bisa naik perahu menyusuri sungai ddan melihat pemandangan laut dari sini (gazebo). Cuma ada yang harus dibenahi, seperti akses masuk harus diaspal, kemudian jalan menuju ke gazebo jangan satu jalur tapi dua jalur dan
ada pagarnya, biar tidak membahayakan anak-anak," tutur pria yang seharai-hari bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Sidoarjo.

Sementara itu, Budi Prasetyono warga Tidar, Surabaya, juga mengunjungi Ekowisata Mangrove Wonorejo, bersama istri ddan ketiga anaknya. Budi mengaku baru pertama kali ini berkunjung bersama seluruh keluarga. Sebelumnya, dirinya pernah berkunjung bersama istrinya saja.

"Suasananya bagus kaya di ndeso (di desa). Semuanya masih alami," ujar Budi yang juga bekerja sebagai guru di SMK Negeri 3 Surabaya.

Budi mengaku, weekend kali ini tidak berkunjung ke Malang, karena perjalanan ke kota apel itu macet. Bahkan, rumahnya yang di Malang biasa sebagai tempat istirahat di jual, karena perjalanannya memakan waktu cukup lama dan membuat capek.

"Anak-anak kan belum pernah ke sini. Sekarang kita mengajak berkumpul untuk menikmatai alam sambil santai di sini (gazebo)," tuturnya.

Ekowisata Mangrove merupakan wahana wisata yang baru berjalan sejak setahun yang lalu. Wisata tersebut dikelola oleh Forum Kemitraan Polisi masyarakat (FKPM) Nirwana Eksekutif dan melibatkan warga nelayan dan petani tambak sekitar lokasi.

Ekowisata Mangrove itu hanya dibuka pada setiap Sabtu dan Minggu. Untuk tiket perjalanan menuju ke gazebo dengan menumpang perahu, pengunjung dewasa membeli tiket seharga Rp 25 ribu dan anak-anak Rp 15 ribu.

"Kita akui memang masih banyak kekurangan. Semua masukan pengunjung akan kita tampung dan kita evaluasi demi kenyamanan pengunjung. Kita akan membuat satu jalur lagi menuju ke gazebo, agar pengunjung tidak berdesakan," tutur Ketua FKPM Joko Suwondo.

Pada hari ini, sekitar 100 orang lebih mengunjungi Ekowisata Mangrove. Jumlah tersebut dinilai lumayan banyak dibandingkan pada hari sabtu biasanya. Sedangkan, pada minggu, jumlah pengunjung bisa mencapai 200 orang lebih.

(roi/bdh)

Disarikan dari detik Surabaya, Sabtu, 10/07/2010 14:08 WIB. Penulis 
Rois Jajeli - detikSurabaya Sumber: detik surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar