Sabtu, 16 September 2006

Kabar dari ITS

Hijaukan Kampus, ITS Tanam 2500 Mangrove


16 September 2006 06:33:39
Predikat ITS sebagai wilayah hutan kota agaknya akan semakin kental dengan kampus perjuangan ini. Itu karena pada Jumat (15/9) pagi, ITS diprakarsai program studi Biologi FMIPA melakukan penanaman 2500 mangrove di areal kampus. Kegiatan ini dpimpin langsung oleh Rektor ITS.

Kampus ITS, ITS Online - Kegiatan yang bertema Hijaukan Kampusku, Lestari Mangroveku ini, Jumat (15/9), dihadiri segenap civitas Biologi, Rektor ITS, Pembantu Rektor II ITS dan pemerhati lingkungan.

Mengenai program ini, dikatakan Yudha Permana selaku ketua Himpunan Mahasiswa Biologi, merupakan upaya melestarikan tanaman dan burung di kampus ITS. "Dipilihnya tanaman mangrove karena bisa cepat beradaptasi dan cocok dengan tanah ITS yang dekat laut. Selain itu, lebih mudah perawatan dan yang paling penting sangat cocok sebagai hunian burung," katanya.

Tanaman mangrove yang dipakai, dikatakan Yudha, berjenis bakau Rhizopora sp atau yang lebih dikenal Tanjang. Di pantai, tanaman ini selain berfungsi sebagai penahan ombak memang menjadi habitat khusus berbagai satwa termasuk burung.

"Kita akan menanam 2500 pohon mangrove dikawasan ITS. Untuk pasokan bibit dan benih kita bekerjasama dengan kelompok tani mangrove Wonorejo," papar Yudha.

Sementara itu dikatakan PR II ITS Ir Sjarief Widjaja PhD kepada ITS Online, penanaman Mangrove ini mendukung tata ruang lahan ITS. Dalam masterplan ITS, kata Sjarief kemudian, ITS dibagi menjadi beberapa zona antara lain zona Pusat Kampus, Akademik, Olahraga, hunian dan Fasilitas Umum.

"Dalam master plan yang disetujui senat ITS, terdapat policy tentang pembatasan ruang antar zona agar tidak saling berinteraksi. Pembatasan ruang di ITS tidak berupa pagar tapi berupa penghijauan tanaman yang kita sebut green belt," katanya

Area penanaman mangrove di ITS, kata Sjarief, rencananya dimulai dari depan asrama (Jl Arief Rahman Hakim) melingkari perumahan dosen.

"Dengan ini diharapkan semakin melengkapi ITS, tidak hanya sebagai tempat pendidikan, tapi juga wilayah konservasi tanaman dan burung. Dengan lingkungan asri, studi di ITS tidak menjenuhkan," ujarnya sambil tersenyum.

Untuk diketahui ITS sebagai wilayah konservasi tanaman telah dimulai sejak tahun 80-an. Tahun lalu, ITS juga ditetapkan Walikota Surabaya Bambang DH sebagai salah satu kawasan hutan kota dengan area tanam 58 hektar, atau sekitar 23.200 pohon.

Selain tanaman, sejak 6 bulan yang lalu telah diberlakukan ITS sebagai wilayah konservasi burung. Larangan menembak dan menangkap burung diberlakukan di seluruh area kampus ITS Sukolilo, dan itu diawasi langsung oleh Satuan Keamanan Kampus (SKK ITS).(asa/rif) Hijaukan Kampus, ITS Tanam 2500 Mangrove
16 September 2006 06:33:39
Predikat ITS sebagai wilayah hutan kota agaknya akan semakin kental dengan kampus perjuangan ini. Itu karena pada Jumat (15/9) pagi, ITS diprakarsai program studi Biologi FMIPA melakukan penanaman 2500 mangrove di areal kampus. Kegiatan ini dpimpin langsung oleh Rektor ITS.

Kampus ITS, ITS Online - Kegiatan yang bertema Hijaukan Kampusku, Lestari Mangroveku ini, Jumat (15/9), dihadiri segenap civitas Biologi, Rektor ITS, Pembantu Rektor II ITS dan pemerhati lingkungan.

Mengenai program ini, dikatakan Yudha Permana selaku ketua Himpunan Mahasiswa Biologi, merupakan upaya melestarikan tanaman dan burung di kampus ITS. "Dipilihnya tanaman mangrove karena bisa cepat beradaptasi dan cocok dengan tanah ITS yang dekat laut. Selain itu, lebih mudah perawatan dan yang paling penting sangat cocok sebagai hunian burung," katanya.

Tanaman mangrove yang dipakai, dikatakan Yudha, berjenis bakau Rhizopora sp atau yang lebih dikenal Tanjang. Di pantai, tanaman ini selain berfungsi sebagai penahan ombak memang menjadi habitat khusus berbagai satwa termasuk burung.

"Kita akan menanam 2500 pohon mangrove dikawasan ITS. Untuk pasokan bibit dan benih kita bekerjasama dengan kelompok tani mangrove Wonorejo," papar Yudha.

Sementara itu dikatakan PR II ITS Ir Sjarief Widjaja PhD kepada ITS Online, penanaman Mangrove ini mendukung tata ruang lahan ITS. Dalam masterplan ITS, kata Sjarief kemudian, ITS dibagi menjadi beberapa zona antara lain zona Pusat Kampus, Akademik, Olahraga, hunian dan Fasilitas Umum.

"Dalam master plan yang disetujui senat ITS, terdapat policy tentang pembatasan ruang antar zona agar tidak saling berinteraksi. Pembatasan ruang di ITS tidak berupa pagar tapi berupa penghijauan tanaman yang kita sebut green belt," katanya

Area penanaman mangrove di ITS, kata Sjarief, rencananya dimulai dari depan asrama (Jl Arief Rahman Hakim) melingkari perumahan dosen.

"Dengan ini diharapkan semakin melengkapi ITS, tidak hanya sebagai tempat pendidikan, tapi juga wilayah konservasi tanaman dan burung. Dengan lingkungan asri, studi di ITS tidak menjenuhkan," ujarnya sambil tersenyum.

Untuk diketahui ITS sebagai wilayah konservasi tanaman telah dimulai sejak tahun 80-an. Tahun lalu, ITS juga ditetapkan Walikota Surabaya Bambang DH sebagai salah satu kawasan hutan kota dengan area tanam 58 hektar, atau sekitar 23.200 pohon.

Selain tanaman, sejak 6 bulan yang lalu telah diberlakukan ITS sebagai wilayah konservasi burung. Larangan menembak dan menangkap burung diberlakukan di seluruh area kampus ITS Sukolilo, dan itu diawasi langsung oleh Satuan Keamanan Kampus (SKK ITS).(asa/rif)

Sumber: ITS

Sabtu, 03 April 2004

Menggagas Nasib Mangrove Surabaya yang tersisa

Pesan berikut ini diperoleh dari Milis Lingkungan Indonesia

Ngobrol Santai Inisiatif Peduli Lingkungan


Wahana Belajar Bersama Memahami masalah Lingkungan Kota Surabaya

mangrove di Kota Surabaya keberadaannya terancam oleh berbagai aktivitas manusia, dari Reklamasi untuk pemukiman, tambak dan pembangunan pelabuhan di teluk Lamong dan Gudang Pabrik.
dari 26 Km panjang Pantai Surabaya hanya 10% yang bervegetasi mangrove, padahal selain penting bagi kehidupan flora dan fauna diPesisir Surabaya.
keberadaan mangrove dapat mengurangi beban pencemaran dan menjaga intrusi air laut dan perlindungan terhadap gelombang pasang.
HIMAPALA - Himpunan Pecinta Alam Mahasiswa UNESA Surabaya, telah melakukan kajian dan membedah kehidupan mangrove di Surabaya tak kurang jenis mangrove dan burung teridentifikasi dalam aksi mereka. Untuk Mangrove yang tersisa mendesak untuk bersama kita menggagas suatu upaya penyelamatan.
Untuk itulah kami mengajak Bapak, Ibu dan teman-teman untuk ngobrol lebih jauh tentang :
POTENSI dan ANCAMAN MANGROVE SURABAYA
Peng-GOSIP Tim Himapala Unesa

Waktu/tempat
Sabtu, 3 April 2004, pk 09.30 wib
Jl. Serayu No. 4 Surabaya

Contak Person
Daru Setyo Rini(ECOTON) 031-7508837
Pipit (BIMAesw) 031-8713481
Lia(YKS) 031-5682912

Besar harapan kami akan kehadiran Bapak, Ibu dan Teman-teman. Demikian informasi ini sekaligus sebagai undangan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih.


Prigi Arisandi
Jl. raya bambe 115 Driyorejo Gresik 61177
telp. 081 330792288


Balasan untuk Ecoton dari Bintari Foundation, tertanggal 1 April 2004:

Buat ecoton,
kami punya pengalaman sedikit, mau urun rembug. kami
melakukan penanman mangrove sudah lama, tapi hasilnya
kurang menggembirakan. masyarakat apatis apalagi setelah
tambak di jual ke orang yang bukan asli daerah ybs.
kemudian kami menggagas potensi laennya. kami mencoba
mengembangkan eco wisata. setiap 3-4 bulan sekali ada
rombongan datang baek orang asing maupun lokal dan
melakukan penanaman. mereka dari pantai yang benar2
hancur. kami mengajak karang taruna lokal. sekarang mulai
tumbuh persahabatan antara peserta dengan karang taruna.
peserta selalu ingin memonitor apa yang sudah ditanam dan
itu difasilitasi oleh karang taruna.
semoga ini bisa menambah ide temen2 dalam penyelamatan
mangrove surabaya. terimakasih


inunk
BINTARI

Sumber: http://groups.yahoo.com/group/lingkungan/message/18107