Oleh-oleh Bogem
Saya kagum luar biasa, di tangan seorang petani magrove. Bogem bisa diolah menjadi sirup, jenang dan kerupuk.
Begitu tahu kalau tujuan liputan saya ke Pantai Timur Surabaya, saya sudah aras-arasen. Karena cuaca benar-benar panas. Apalagi lokasinya lumayan jauh. Membayangkan saya naik sepeda motor panas-panas di terik matahari. Bisa-bisa saya nanti garing kayak keripik rambak. Sama seperti saya, Anton si fotografer juga sama ogah-ogahan. Apalagi kalau harus membonceng gajah duduk. Bisa jadi peleg ban motornya jadi kocak nggak karuan.
Tapi saya bersyukur, tugas kali ini ditemani Pak Syaiful. Yang artinya dapat fasilitas bawa mobil kantor. Hueueueue…keren ! Suwun yo..Pak Say..
Perjalanan ini mengantarkan saya bertemu sosok Pak Soni. Pimpinan Kelompok Tani Mangrove Wonorejo-Rungkut Surabaya. Sosok yang sangat sederhana, tapi suka membagi ilmu kepada siapa saja. Orang yang tak pernah kehabisan ide untuk memanfaatkan hasil hutan magrove, pohon pantai yang dianggap tidak memiliki manfaat apa-apa bisa berfungsi ekonomis.
Salah satu buah yang bisa dimanfaatkan yaitu Soneratia (bogem), bisa diolah untuk sirup dan jenang dodol. ”Buah yang bisa diolah adalah buah masak dari pohon. Cirinya, buah tersebut jatuh langsung dari pohon, bukan sengaja dipetik,” jelas Soni. Buah bogem tidak bisa langsung diolah, ada proses khusus karena mengandung tanin. Getahnya mengandung racun. Harus dibersihkan, direndam baru kemudian direbus.
Untuk pembuatan jenang bogem, diolah dari daging buah bogem, tepung ketan, gula pasir, asam bensoat. Jenang isi 12 yang dikemas dengan pelepah pisang yang unik harganya Rp 10 ribu.
Olahan lain yang juga istimewa yaitu sirup bogem. Bahan sirup ini juga diambil dari sari buah bogem. Untuk penyajianya, satu bagian sirup dicampur empat bagian air hangat. Boleh juga ditambahkan es batu. Rasanya benar-benar istimewa, campuran rasa manis berpadu dengan rasa asam yang dominan, malah memunculkan rasa segar berkepanjangan di tenggorokan. Selain itu, minuman unik khas pantai Timur ini kaya kandungan vitamin A,C, yodium dan anti oxidan.Saya merasa beruntung, karena diajak blusukan masuk dapurnya, bahkan dia juga dengan mudahnya memberi tahu rahasia racikan jenang, sirup dan kopi yang diolah dari Bogem. Masyarakat disekitarnya, juga tidak lagi menggantungkan hidup dari tambak, karena rumah Soni selalu terbuka bagi masyarakat sekitar yang ingin maju dan belajar.
Kelompok Tari Mangrove Wonorejo - Rungkut
Jl Soneratia 2
Kelurahan Wonorejo Timur.
11 comments:
-
Wah menarik, aku pingin ngincipi iki. Btw jl soneratia iku ndek endi toh? Daerah kenjeran kah?
-
Bukan. Mi. Stikom terus nothok, pol-nya taxi orange masih terus, gardu PLN terus juga. Nothok pokoke, nama daerahnya Wonorejo.
-
eh hati-hati nyebut bogem di solo dan klaten terutama... coz itu tempat penyembelihan titit laki-laki yang belum sunat... nanti dikirain ada campuran "kikil" bogem he he he
-
Kayaknya susah ya ngolahnya.
-
wuih dari manggrove? wow..kreatif men pak master Soni kui ndol....
wah aseek juga yah kerjaanmu, selalu tau klo ada jenis makanan dan minuman baru.... -
akhirnya jagomakan mampir juga ke pak Soni. profil pak Soni dan artikel sirup mangrove juga bisa dibaca di http://puisilombok.co.cc arsip bulan november 2008.
btw, kali ini kok tulisannya mbak Mendol kok beda ya? apa redakturnya ganti??? biasanya klo baca pasti terpingkal-pingkal. ini kok ak -
@Andre/puisi lombok : Iyo, sakjane telat yo...awakmu wis mengulas Pak Soni. Tapi aslii nggak nyeysel ketemu orang ini. Murah hati..berbagi ilmu..eh muleh aku disangoni kerupuk rajungan.heheheh.
sing nulis iki tetep aku, dre. Ndak lucu, hmm..coba sampeyan mbayangno aku mangan jenang bogem sak trailer..hehehehe. -
wah menarik nih, soalnya punya teman yg juga petani mangrove ...kapan akapn aku minta data lengkapnya ya mbak
-
Sirup Bogem rasa asem manis menyegarkan..wow i like this. Enak banget bwt menghilangkan dahaga terutama saat surabaya sedang terik2nya
-
wah kelihatanya enak tuh
-
Hai...
Salam kenal.
Boleh minta contact person & telepon si pembuat sirup bogem? thx.