Tampilkan postingan dengan label Suara Surabaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Suara Surabaya. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 April 2010

Menyamar Jadi Pemulung Tangkap Pembalak Mangrove

13 April 2010, 18:30:39| Laporan Eddy Prastyo

suarasurabaya.net| Penangkapan para pembalak kayu Mangrove di hutan Mangrove Wonorejo, Selasa (13/04) sukses dilakukan karena kerjasama yang cantik antara anggota Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Rungkut dan kepolisian.

Operasi penangkapan komplotan pembalak liar di hutan Mangrove ini sebenarnya sudah dirancang lama. Keberadaan mereka sudah terdeteksi sejak beberapa tahun lalu. Namun tidak pernah sekalipun aksi mereka bisa dihentikan karena terkendala transportasi air.

“Mereka menggunakan perahu motor yang cepat, kita tidak bisa mengejar,” kata djoko suwondo Ketua FKPM Rungkut.

Untuk menangkap para pembalak yang diduga jumlahnya mencapai lebih dari 4 kelompok di Hutan Wonorejo ini, kata djoko, dua minggu terakhir para anggota FKPM menyusun strategi aparat reskrim. “Kita tempatkan petani tambak yang jadi anggota kita sebagai pemulung dan pencari kepiting. Hasilnya Alhamdulillah, kita bisa memantau aktivitas mereka dari dekat,” kata dia.

Saat akan diringkus dua minggu lalu, kata djoko, para pembalak ini ternyata melawan. Khawatir terjadi apa-apa, warga pun mengalah namun tetap mengawasi mereka. Barulah Selasa (13/04) ditemukan momentum tepat. Bekerjasama dengan Muspida setempat, komplotan ini berhasil ditangkap.

Menurut djoko, pelibatan warga yang dulunya pernah menjadi pembalak di hutan mangrove Wonorejo ternyata sangat efektif. “Seperti Pak FATHONI itu, dulunya ya pembalak mangrove. Tapi sekarang dia malah menjadi pelopor ekowisata Mangrove dan menjaga kelestarian Mangrove di sana,” paparnya.(edy)

Teks Foto :
- Anggota FKPM Rungkut memperlihatkan barang bukti hasil jarahan pembalak liar di hutan mangrove Wonorejo.
Foto : EDDY suarasurabaya.net

Sumber: Suara Surabaya

FKPM Rungkut Ringkus Pembalak Mangrove

13 April 2010, 18:24:21| Laporan Eddy Prastyo

suarasurabaya.net| Komunitas warga yang tergabung dalam Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Rungkut, Selasa (13/04) berhasil menangkap komplotan pembalak kayu mangrove di hutan mangrove Wonorejo.

Mereka yang ditangkap adalah MISTO (55) nelayan warga Desa Balong Gaung RT 1/ RW 1, Candi, Sidoarjo; ARIF (32) nelayan warga kebonsari, Sidoarjo; dan SUTAMAN (39) nelayan yang juga warga Klurak RT 10/RW 3, Candi, Sidoarjo.

Djoko suwondo Ketua FKPM Rungkut pada suarasurabaya.net mengatakan sebenarnya ada 5 pembalak yang melakukan aktivitas ilegal di hutan mangrove Wonorejo, namun saat ditangkap, ternyata hanya 3 yang sedang beraksi membabat mangrove di sana.

“Saat ditangkap, kita menemukan perahu dengan motor boat berikut alat pembalakan seperti gergaji, senjata tajam, dan bekal makanan. Ada juga kayu mangrove hasil jarahan mereka sebanyak 4 kubik,” kata dia.

Modus pembalakan kelompok ini menurut djoko, cukup cerdik. Begitu menebang mangrove, tidak langsung diangkut. “Mereka sengaja membiarkan dan baru diambil keesokan harinya. Menebang dan diambil keesokan harinya, dengan begitu mereka beralasan mengambil kayu yang sudah mati,” kata djoko.

Kayu Mangrove yang dijarah itu, menurut djoko, digunakan untuk kayu bakar. “Kayu Mangrove memang jenis kayu yang paling bagus untuk kayu bakar,” paparnya.

AKP NAUFIL HARTONO Kapolsek Rungkut mengatakan ketiganya dipastikan bakal dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Tentang jeratan pasal yang terkait dengan perlindungan alam, kata NAUFIL, sedang dikaji.(edy)

Teks Foto :
- Anggota FKPM memperlihatkan barang bukti kayu mangrove di hutan mangrove Wonorejo,
Foto : EDDY suarasurabaya.net

Sumber: Suara Surabaya

Menyamar Jadi Pemulung Tangkap Pembalak Mangrove

13 April 2010, 18:30:39, Laporan Eddy Prastyo


suarasurabaya.net| Penangkapan para pembalak kayu Mangrove di hutan Mangrove Wonorejo, Selasa (13/04) sukses dilakukan karena kerjasama yang cantik antara anggota Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Rungkut dan kepolisian.

Operasi penangkapan komplotan pembalak liar di hutan Mangrove ini sebenarnya sudah dirancang lama. Keberadaan mereka sudah terdeteksi sejak beberapa tahun lalu. Namun tidak pernah sekalipun aksi mereka bisa dihentikan karena terkendala transportasi air.

“Mereka menggunakan perahu motor yang cepat, kita tidak bisa mengejar,” kata djoko Suwondo Ketua FKPM Rungkut.

Untuk menangkap para pembalak yang diduga jumlahnya mencapai lebih dari 4 kelompok di Hutan Wonorejo ini, kata djoko, dua minggu terakhir para anggota FKPM menyusun strategi aparat reskrim. “Kita tempatkan petani tambak yang jadi anggota kita sebagai pemulung dan pencari kepiting. Hasilnya Alhamdulillah, kita bisa memantau aktivitas mereka dari dekat,” kata dia.

Saat akan diringkus dua minggu lalu, kata djoko, para pembalak ini ternyata melawan. Khawatir terjadi apa-apa, warga pun mengalah namun tetap mengawasi mereka. Barulah Selasa (13/04) ditemukan momentum tepat. Bekerjasama dengan Muspida setempat, komplotan ini berhasil ditangkap.

Menurut djoko, pelibatan warga yang dulunya pernah menjadi pembalak di hutan mangrove Wonorejo ternyata sangat efektif. “Seperti Pak FATHONI itu, dulunya ya pembalak mangrove. Tapi sekarang dia malah menjadi pelopor ekowisata Mangrove dan menjaga kelestarian Mangrove di sana,” paparnya.(edy)

Teks Foto :
- Anggota FKPM Rungkut memperlihatkan barang bukti hasil jarahan pembalak liar di hutan mangrove Wonorejo.
Foto : EDDY suarasurabaya.net

Sumber: Suara Surabaya