Selasa, 12 Oktober 2010

Miss Universe ke Indonesia! Kapan Ke Surabaya??

Berikut adalah kumpulan dari berita kunjungan Miis Universe ke Indonesia.
Ketua FKPM yang juga merangkap Ketua Ekowisata mangrove Wonorejo, Djoko Suwondo sempat mengutarakan keinginannya, suatu saat nanti, Ekowosata mangrove Wonorejo akan menjadi tempat yang lebih layak untuk dikunjungi Tamu Negara, daripada Di kawasan hutan mangrove Muara Angke. "Segala cara akan saya lakukan untuk mewujudkan itu!" tukasnya geram. Menurutnya semua pihak harus mendukung kemauannya tersebut, dan pihak yang tidak mendukung upaya yang menurutnya mulia dan mengangkat citra Surabaya itu, lebih baik menyingkir dengan penuh kesadaran, sebelum disingkirkan.


Ximena Goyang Jaipong
Diposkan oleh PELITA KARAWANG ON LINE di 18.43

Miss Universe 2010 Ximena Navarrette ditemani Puteri Indonesia Nadine dan Puteri Lingkungan, Reisa Kartikasari, tanpa sungkan ikut menari jaipong dengan para penari lainnya. (Foto Widisandika / JPNN)

Miss Universe 2010 Ximena Navarrette tampaknya menikmati hari-hari kunjungannya selama di Indonesia. Mengawali hari dengan menyambangi markas Grup Jawa Pos, Graha Pena, Jakarta (10/10), wanita kelahiran Guadalajara Meksiko itu terlihat antusias mencicipi penganan jajan pasar yang tersedia di Kantor Indopos (grup JPNN).

Ximena terlihat sibuk bertanya Puteri Indonesia 2010 Nadine Alessandra Ames dan Puteri Lingkungan Reisa Kartikasari yang memang ikut menemaninya ke Graha Pena. Tak hanya itu, Ximena juga menyempatkan diri berfoto bersama para kru dan menerima sebuah kenang-kenangan dari pihak Indopos berupa plakat.

Usai menyambangi Graha Pena, Ximena lantas bergegas menuju ke Taman Wisata Alam Pantai Indah Kapuk untuk mengikuti kegiatan penanaman pohon mangrove bersama sedikitnya 2 ribu Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pada sesi jumpa pers, Ximena mengomentari tentang pentingnya menjaga lingkungan termasuk soal pemanasan global yang harus dicegah dari sekarang. ”Sejauh ini pemanasan global meruapakan permasalahan yang terjadi di banyak negara. Oleh karena itu kita harus menanamkan kesadaran pada masyarakat dan juga semua orang bahwa sangat penting menjaga kelestarian lingkungan kita,” tandasnya.

Hal serupa juga ditegaskan oleh Puteri Indonesia 2010 Nadine Alessandra Ames. ”Saya mau bilang ke masyarakat Indonesia, ayolah kita sama-sama menanam pohon mangrove dan selamatkan lingkungan kita,” kata wanita 19 tahun tersebut.

Dan usai menanam mangrove, Ximena tanpa sungkan ikut bergoyang menari bersama para penari jaipong yang tengah asyik menari di hadapannya. Tanpa terlihat kikuk Ximena bercampur dengan para penari yang mengelilinginya.

Bagi dara yang mengambil menekuni Ilmu Nutrisi itu, kunjungan ke Indonesia rupanya merupakan kunjungan yang menyenangkan. ”Kunjungan ke Indonesia sejauh ini terasa amat menyenangkan bagi saya. Karena orang-orang di Indonesia menunjukkan kebudayaan yang beragam, salah satunya dilihat dari penampilan tarian tadi,” katanya.

Tercatat, Ximena Navarrette menyandang mahkota Miss Universe 2010 terhitung sejak dinobatkan pada 23 Agustus lalu. Ximena menggantikan peran Stefania Fernandez, Miss Universe 2009 asal Venezuela. (wdi/Sumber:jpnn)

Dari: Pelita Karawang

Cicipi Kue Tradisional, lalu Tanam Mangrove

Senin, 11 Oktober 2010 17:04
Kunjungan Miss Universe 2010 Ximena Navarrete (22), di Indonesia memasuki hari keempat. Gadis asal Meksiko tersebut terlihat tetap bersemangat menjalani kegiatannya pada akhir pekan. Model kelahiran Guadalajara, 22 Februari 1988, itu kemarin (10/10) menanam pohon bakau (mangrove) di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Pantai Indah Kapuk, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Sebelum meluncur ke Taman Wisata Alam Pantai Indah Kapuk, Navarrete yang didampingi Puteri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames dan Puteri Lingkungan 2010 Reisa Kartikasari bertandang ke gedung Graha Pena, Jakarta Selatan, sekitar pukul 10.00.
Mereka disambut Direktur IndoPos (Jawa Pos Group) Irwan Setyawan dan pimpinan Jawa Pos lain serta Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Effendi Anas.

Mengenakan busana kasual, Navarrete langsung berkeliling di dekat meja bundar dalam gedung tersebut. Sekitar 150 koran dari seluruh Indonesia di bawah Jawa Pos Group dipajang di meja. Dia juga mendapat penjelasan tentang Jawa Pos National Network (JPNN), jaringan media Jawa Pos Group.

Navarrete terlihat antusias melihat koran-koran tersebut. Lantas, dia mengambil Jawa Pos dari meja dan membacanya. Navarrete tersenyum saat melihat koran edisi Sabtu lalu (9/10) yang memasang foto dirinya dan Nadine saat grandfinal pemilihan Putri Indonesia 2010 di Jakarta Convention Center (JCC). Dia pun menyimak penjelasan Nadine yang berupaya menerjemahkan foto dan berita tersebut dalam bahasa Inggris.

Setelah berkeliling, Navarrete berdiri di podium untuk menerima kenang-kenangan. Raut gembira terpancar pada wajahnya ketika membuka karikatur berbingkai yang bergambar dirinya sedang membaca IndoPos. “Wow, so beautiful,” puji Navarrete.

Pada kesempatan yang sama, gadis yang terlahir dengan nama Jimena Navarrete Rosete itu menerima secara simbolis sebuah pohon mangrove dari Effendi Anas untuk ditanam di Taman Wisata Alam Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Lantas, dia mencicipi berbagai penganan (kue) tradisional Indonesia.

Selesai acara ramah-tamah, Navarrete meluncur ke Taman Wisata Alam Pantai Indah Kapuk dengan menumpang Toyota Alphard hitam. Di sana, pemenang Nuestra Belleza Mexico 2009 (kontes kecantikan Miss Meksiko) itu disambut Tari Jaipong yang dibawakan sejumlah penari.

Kendati cuaca panas dan terik, Navarrete tetap bersemangat menanam mangrove di Pantai Indah Kapuk. Didampingi Nadine, Reisa Kartika, Effendi Anas, dan Irwan Setyawan, Navarrete langsung menuju lokasi penanaman mangrove dengan melintasi jembatan bambu. Kemudian, sebuah pohon mangrove dalam genggamannya ditanam di areal wisata alam seluas 99 hektare tersebut. "Melalui penanaman mangrove ini, saya ingin mengimbau orang-orang untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan. Ini tentu sangat berperan dalam mengurangi dampak pemanasan global," ucap Navarrete.

Head of Corporate Communication Yayasan Puteri Indonesia (YPI) Mega Angkasa mengatakan, penanaman mangrove itu baru pertama dilakukan Miss Universe di Indonesia. "Selama kami mendatangkan Miss Universe ke Indonesia, ini baru pertama menanam mangrove di Jakarta," ujarnya.

Dia menilai penanaman mangrove merupakan kegiatan positif dan berharap bisa ditularkan kepada masyarakat luas. "Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan media seperti IndoPos. Kegiatan seperti ini diharapkan bisa memotivasi media lain," ujarnya.

Penanaman mangrove tersebut diselenggarakan IndoPos serta didukung Satpol PP DKI Jakarta, Yayasan Puteri Indonesia (YPI), PT Mustika Ratu, dan Edelweiss Foundation. Tujuannya, memelihara keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak pemanasan global di wilayah ibu kota.

Dalam kesempatan tersebut, disuguhkan tari tradisional seperti tari saman dari Aceh dan tari Papua. Navarrete pun kagum dan menikmati hiburan tersebut.(jpnn)

Sumber: Jambi Independent



Minggu, 10 Oktober 2010

Satpol PP DKI Gandeng Putri Sejagad Tanam Mangrove

JAKARTA (Pos Kota) – Sorotan terhadap kondisi lingkungan Jakarta tidak luput dari perhatian Miss Universe, Jimena Rovette dan Putri Indonesia 2010 Nadine Alexandria. Bersama Satpol PP DKI, sedikitnya 2.500 pohon Mangrove di tanam keduanya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Minggu (10/10).

Kedatangan putri sejagad ini kontan menjadi pusat perhatian warga. Mengingat bukan suatu hal yang biasa jika aparat Satpol PP yang kerap identik dengan aksi arogannya ‘bergandengan’ tangan bersama wanita cantik sekelas Miss Universe dan Putri Indonesia.

Kasatpol PP DKI, Effendi Anas, mengatakan kegiatan ini digelar sebagai salah satu upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global. “Selaku aparat, Sarpol PP bukan hanya memiliki tangung jawan terhadap kenyaman dan ketertiban kota namun juga terhadap lingkungan,” ujar lelaki yang akrab disapa Effan ini.

Hal senada juga diungkapkan Penanggungjawab Kegiatan, Ceppy Supriadi. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kompetensi Satpol PP DKI itu mengatakan, penanaman mangrove ini bisa dijadikan contoh teladan bagi masyarakat ibu kota.

“Tanaman Mangrove akan mengantisipasi pengikisan daratan oleh air laut. Bahkan mengantisipasi meningkatnya permukaan air laut yang disebabkan cuaca ekstrim akibat pemanasan global. Kegiatan bersama Miss Universe ini akan sangat efektif,” tutur dia.

Usai melaksanakan penanaman mangrove, Effan mengajak Miss Universe dan Putri Indonesia untuk beristirahat sambil menyaksikan beragam tarian asli Indonesia. Di antaranya Tari Saman asal Aceh, Tarian asal Papua, dan tarian asal Betawi. Hal ini juga untuk menepis bahwa aparat Satpol PP hanya bisa menertibkan saja.


Sumber: PosKota

Minggu, 29 Agustus 2010

18 definisi akronim FKPM

Berikut temuan dari salah satu situs definisi akronim di internet, dan hasilnya terdapat 18 urutan akronim, dan dibawah ini disampaiakan dalam urutan ranking penggunaannya. 

Forum Kemitraan Polisi Masyarakat
Forum Komunikasi Perpolisian Masyarakat
Forum Komunikasi Polisi Masyarakat
Forum Kemitraan Perpolisian Masyarakat
Forum Komunikasi Peduli Mentawai
Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa
Forum Komunikasi Pelajar Muslim
Forum Komunikasi Pemuda Melayu
Forum Komunikasi Pengembangan Masyarakat
Forum Komunikasi Perempuan Maluku
Farooq Khalid Pipe Mills
Forum Kajian Pertahanan Maritim
Forum Kelompok Pemancing Marginal
Forum Kemitraan Perpolisan Masyarakat
Forum Kemitraan Perpolisian Masyarkat
Forum Komunika Pembangunan Masyarakat
Forum Komunikasi Pesantren Mu'adalah
Forum Komunikasi Pewarta Mimbar

Sumber: acronymgeek.com

Sabtu, 28 Agustus 2010

Hasil penelitian tentang FKPM yang terindikasi masih jauh dari standard operasionalisasai polmas

ABSTRACTION

EFFECTIVENESS FORUM KEMITRAAN POLISI MASYARAKAT (FKPM) AT PEKON PARDASUKA SUBDISTRICT OF PARDASUKA DISTRICT OF TANGGAMUS YEAR 2008

BY
KRISTINA MELLYZA


Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) is represent as the part of development program of Perpolisian Masyarakat (Polmas) which is in form of social organization as cooperation between Police with the society that operational the Polmas in its environment. Polmas is formed as one way by Police to alter the old paradigm of Police which tend to the arogan and militeristik paradigm become the trusted and supported full civil Police by society as partner in realizing peaceful and society orderliness and solve the social problem that happened. Therefore, formed a partner forum which its membership mirror the delegation of all element in society inclusive of Polmas and local government.

Effectiveness is the way of seeing how an organization can reach the target which had been determined in the organization previously by using existing source and appliance optimally. Effectiveness measurement of organization can be done by paying attention with organizational productivity or output or result which have been reached from organizational applying, by organizational ability adapt with the change in and outside organization and by no stress in existence organization or conflict resistance among parts of organization. The method used to know effectiveness of FKPM in reaching its target is by indepht interview with informan, observation in place research and study documentation that related to this FKPM research. The target which is expected reached in this research is to know the effectiveness of implementation FKPM at Pekon Pardasuka in order to creating security and orderliness in there.

Based on the research result, known that the implementation FKPM at Pekon Pardasuka is not run well according to guidance of forming and operationalization Polmas, that is Skep/433/VII/2006, so that FKPM implementor do not understand the fundamental duty and its function and than make the target FKPM implementation in creating cooperation of local society and police to overcome the social problem and badness, is not reached or not effective. The best matter which require to improving the implementation this partner forum in implementing fundamental duty and function, by personel Polmas and also FKPM member, have to pay attention to Skep/433/VII/2006 as base of implementation and operation of society police.

Keyword: Polmas, Partner Forum, Effectiveness

Sumber: Skripsi UNILA


Minggu, 22 Agustus 2010

Siang Hari Tanpa Lampu, Denda Terendah Rp 50 Ribu



Catatan FKPMNe: Layanan Light On yang telah dipilih sebagai pengembangan inovasi layanan yang solutif. Sebab, UU No 22 Tahun 2009 tentang Tata Tertib Lalu Lintas, dan telah dilaksanakan Polres Surabaya Timur bersama FKPMNe bulan Mei 2010 yang telah lalu, rupanya juga terus diikuti oleh seluruh jajaran polda di daerah. Kali ini giliran Polres Malang yang menerapkan layanan tersebut:

Minggu, 22 Agustus 2010 12:43:19 WIB
Reporter : Brama Yoga Kiswara


Malang (beritajatim.com) - Guna mengurangi angka kecelakaan lalu-lintas di Kabupaten Malang, Satuan Polisi Lalu-Lintas (Satlantas) Polres Malang, Sabtu (21/8/2010) kemarin menggelar launching program Light On. Program yang membahas soal nyala lampu disiang hari itu, mulai detik ini akan diberlakukan Satlantas Polres Malang. Sehingga, jangan sekali-kali Anda tidak menyalakan lampu jika tidak ingin berakhir tilang.

“Karena kami sudah mensosialisasikan Undang-Undang No.22 tahun 2009 tentang nyala lampu disiang hari, denda tilang bagi pelanggar sudah kami siapkan nantinya,” ungkap Kepala Satuan Lalu-Lintas Polres Malang, AKP Yuli Purnomo, Minggu (22/8/2010) siang.

Dijelaskannya, sesuai Undang-Undang tentang Lalu-lintas, denda bagi pengendara yang tidak menyalakan lampu nantinya, paling rendah adalah Rp 50 ribu. Sedangkan denda paling tinggi yakni Rp 250 ribu. Denda itu sudah diatur dan jadi kesepakatan antara Satlantas Polres Malang, Kejaksaan Negeri Kepanjen, serta Pengadilan Negeri Kepanjen.

Ia juga mengeskan, program light on itu sendiri sudah disosialisasikan sejak setahun lalu. Mulai dari tingkat sekolah-sekolah dan lapisan masyarakat, menyalakan lampu pada siang hari bagi kendaraan roda dua hukukmnya adalah wajib. Kenapa, karena dengan nyala lampu itu, bisa mengurangi angka kecelakaan lalu-lintas dijalan raya.

“Jumlah laka lantas di wilayah kami cukup meningkat. Sehingga, dengan adanya program light on, kami berharap para pengguna kendaraan roda dua bisa tertibm,” paparnya.

Sementara itu, Kapolres Malang, AKPB Rinto Djatmono mengatakan dengan program light on bisa menjadikan masyarakat tertib berlalu-lintas. Program tersebut memang untuk menekan angka lakalantas di jalan. Sehingga, dengan menyalakan lampu di siang hari, para pengguna kendaraan roda dua bisa lebih nyaman.

“Menyalakan lampu di siang hari adalah wajib. Jika melanggar, pasti akan kena tilang nanti. Hal itu untuk mendisiplinkan para pengguna jalan,” ungkap Mantan Kapolres Gresik saat membuka launching light on dengan melibatkan 400 personel kepolisian di Polres Malang itu. [yog/but]

Sumber: BeritaJatim

Laka Tinggi, Lampu Wajib ON

Catatan FKPMNe:Rupa-rupanya aktifitas yang dimulai oleh Polres Surabaya Timur dan FKPMNe untuk kampoanye Klik mak Byar masih terus diikuti oleh jajaran kepolisian di daerah. Agustus ini, giliran polres Malang yang melakukan aksi tersebut. Simak kabarnya dari Harian SURYA:

LIGHT ON - Kapolres Malang, AKBP Rinto Djatmono (dua dari kanan) menyalakan lampu sepeda motor dalam launching program light on Satlantas Polres Malang di halaman Mapolres, Sabtu (21/8). Foto: Surya/Hayu Yudha Prabowo

MALANG | SURYA - Sosialisasi UU No 22/2009 tentang menyalakan lampu di siang hari yang telah digelar setahun ini telah berakhir. Sebagai konsekuensinya, pengendara motor yang tidak menyalakan lampu di siang hari akan disanksi tegas.

“Mulai besok (hari ini, Red) diberlakukan lampu menyala. Jika tidak, akan ditilang,” jelas AKP Yuli Purnomo, Kasatlantas Polres Malang, Sabtu (21/8) di sela kegiatan launching program Light On di Polres Malang di Kepanjen.

Pengendara yang melanggar akan didenda Rp 50.000 hingga Rp 250.000. Untuk menegakkan UU ini, kepolisian berkoordinasi dengan kejaksaan dan pengadilan.

Program ini diramaikan konvoi 400 personel polisi ke sejumlah ruas jalan di Kepanjen, dengan harapan bisa dicontoh masyarakat. “Polres Malang memiliki kepentingan agar program ini berjalan karena angka kecelakaan lalu lintas cukup tinggi,” ujar Kapolres Malang AKBP Rinto Djatmono.

Sumber: Surya