Kamis, 29 April 2010
Perlu Fatwa Haram Pakai Tas Plastik
Prigi Arisandi, misalnya. "Kalau perlu, ada fatwa haram penggunaan plastik," kata executive director Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Ecoton tersebut. Menurut Prigi yang kemarin bertindak sebagai moderator, masyarakat Indonesia tergolong latah. "Tiap orang harus mulai memakai tas kain sebagai pengganti plastik. Nah, jika semakin banyak yang bertindak seperti itu, tentu akan semakin banyak yang latah mengikuti," terang dia.
Ada pula peserta forum yang mengusulkan pentingnya peringatan tertulis tentang bahanya tas plastik seperti yang tertera di bungkus rokok. Hermawan, peserta dari Kelompok Nol Sampah, mengharapkan adanya gerakan masal untuk mengurangi pemakaian plastik.
"Masyarakat perlu disadarkan bahwa penggunaan tas plastik sangat membahayakan, apalagi untuk membungkus makanan yang hangat. Tas plastik atau kresek itu mengandung zat pewarna yang bisa lengket ke makanan panas," tutur Hermawan.
Selain Hermawan, forum kemarin menampilkan pembicara Suryanto (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup), Muchson (Kelompok Tani Mangrove Wonorejo), dan Syamsuddin (Green Harmony Institute). Di luar plastik, forum memperbincangkan setren kali dan pelestarian hutan. Salah satunya, pelestarian hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata. (puj/c8/ttg)
Sumber: jawa Pos
Senin, 26 April 2010
Laka Tinggi, Sosialisasi Light On
Sosialisasi Light On terus digalakkan di setiap wilayah di Indonesia. FKPMNe mencoba merekam aktifitas tersebut dalam arsip berita. Berita dari Kraksaan. Probolinggo kali ini diambil dari Jawa Pos. Silahkan untuk selengkapnya:
Sosialisasi dilakukan mulai pukul 09.00 WIB di sepanjang Jl PB Jendral Sudirman di Kraksaan. Selama sosialisasi, Kasat Lantas Polres AKP Dwi Agung Setyono mempraktekkan tentang cara menghidupkan (light on) lampu utama motor (lampu sein) secara otomatis.
Kanit Laka Polres Probolinggo Ipda Istono menerangkan, jumlah kecelakaan meningkat signifikan sebulan terakhir. Pada Januari dan Februari misalnya, masing-masing terjadi 24 kecelakaan. Lalu pada Maret, jumlah kecelakaan meningkat menjadi 26. Dan awal April hingga Sabtu, terjadi 25 kecelakaan. "Jadi peningkatannya signifikan," ujar Istono.
Menurut Istono, kecelakaan disebabkan banyak hal. Misalnya, kelalaian manusia dan faktor alam. "Seperti hujan. Pandangan mata pengguna jalan jadi terbatas," katanya.
Tingginya angka kecelakaan membuat Kasat Lantas AKP Dwi Agung Setyono prihatin. Menurutnya, tingginya angka kecelakaan harus ditekan. Sebab menurutnya, kecelakaan menyebabkan banyak dampak negatif.
Yakni, nyawa dan kemiskinan. Nyawa menurut Agung, menjadi taruhan ketika terjadi kecelakaan. "Sebagian masyarakat belum menyadari hal itu," ujarnya saat sedang memberikan materi sosialisasi pada pengguna jalan.
Selanjutnya, kecelakaan bisa mengakibatkan kemiskinan. Agung mengandaikan, korban adalah seorang suami. "Kalau meninggal dunia atau cacat karena kecelakaan, nafkah keluarga akan terbengkalai," jelasnya.
Salah satu cara untuk menekan angka kecelakaan menurut Agung, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat. Misalnya kesadaran memakai helm standard dan menyalakan lampu utama di siang hari.
Agung menegaskan, nyalam lampu utama di siang hari akan membantu eye catching (jarak pandang) pengguna jalan. "Dengan lampu di siang hari. Kecelakaan bisa dihindari," tegasnya. (eem/hn)
Sumber: Jawa Pos
Rabu, 21 April 2010
Artikel Prangko ‘Mangrove’ Surabaya Post
‘Mangrove’ di Kantor Pos
Rabu, 21 April 2010 | 11:36 WIB
|
SURABAYA - Memperingati Hari Bumi, PT Pos Indonesia menggelar pameran foto dan produk ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya di Kantor Pos Surabaya Selatan. Dalam pameran ini kali ini PT Pos bekerja sama dengan SMA Masa Depan Cerah (MDC), Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UPN ‘Veteran’ Jatim dan Forum Komunikasi Polisi Masyarakat (FKPM) Wonorejo.
Pameran yang digelar sejak 20 hingga 24 April mendatang menampilkan sekitar 500 koleksi foto. Koleksi foto itu akan ditampilkan bergantian setiap harinya. Foto-foto tersebut merupakan karya dari siswa SMA MDC, FISIP UPN dan umum.
Posmaster Surabaya Selatan, Bismo Ariobowo mengatakan, kegiatan ini merupakan pameran foto pertama yang digelar di kantor pos. ”Selain bertepatan dengan Hari Bumi, kami pilih ekowisata Mangrove Surabaya agar masyarakat lebioh mengenal kawasan ekowisata mangrove ini,” kata Bismo, Selasa (20/4).
Dari even ini diharapkan bisa berkelanjutan dan menjadikan ekowisata mangove ini menjadi salah satu ikon wisata di Surabaya. Pameran ini juga merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) pihak PT Pos Indonesia.
Sumber: Surabaya Post
Selasa, 20 April 2010
Artikel Prangko "Mangrove" di Seruu
Sampaikan Jasa Pelayanan PT Pos Indonesia Gelar Pameran Foto | | | |
|
Written by Redaksi Seruu.Com on Tuesday, 20 April 2010 22:19 |
Menurut Tuwuh Widodo, melalui foto, PT Pos Indonesia ingin menyampaikan pelayanan PT Pos Indonesia kepada masyarakat selama ini” biar masyarakat tahu kalau PT Pos Indonesia mempunyai berbagai produk serta jasa layanan kami dan pameran foto ini akan menyampaikannya ke masyarakat” kata Tuwuh Widodo.[Yudi] Sumber: Serru.com |
Artikel Foto Prangko "Mangrove" di Suara Surabaya
Prangko PRISMA & Foto Mangrove di kantor Pos
| ||||||||
20 April 2010, 20:23:17 | ||||||||
Untuk pertamakalinya pameran foto digelar dikantor pos, diwilayah kantor pos Surabaya Selatan tepatnya dikawasan Jl. Jemur Andayani. Pameran menghadirkan seri prangko Prisma, dan sejumlah foto yang merupakan karya dari siswa-siswa SMA, mahasiswa dan masyarakat. Kali ini pameran yang dibuka Selasa (20/04) menghadirkan obyek kawasan Ekowisata Mangrove Surabaya. (Foto: TOTOK suarasurabaya.net)
Sumber; SuaraSurabaya |
Polres OKU Gagas Light On Motor Otomatis
Setelah sukses dengan program Klik mak Byar di Surabaya Timur, berikutnya rekan2 kepolisian di Banda Aceh juga melanjutkan untuk membudidayakan Light On saat motor distater. Silahkan disimak beritanya dibawah ini:

BATURAJA - Jajaran Satlantas Polres OKU melakukan terobosan baru untuk membuadayakan light on (menyalakan lampu utama) di siang hari dengan mengagas lampu otomasti menyala saat sepeda motor distater.
Untuk mewujudkan ide ini Satlantas Polres OKU melakukan kerjasama dengan dealer penjual sepeda motor dan bengkel di Kota Baturaja. Kedepan pihak dialer merancang sepeda motor sudah dilengkap alat khusus sehingga motor yang hendak dijual kepada konsumen sudah siap bila mesin dinyalakan lampu utama otomatis menyala dan tidak bisa dimatikan selama mesin dalam kondisi on.
Bahkan saat sepeda motor dilakukan perbaikan, lampu bisa langsung menyala ketika mesin distarter. Gagasan ini diawali merancang light on otamatis terhadap sepeda motor patroli milik Satlantas Polres OKU . Lampu menyala ketika mesin hidup. Lampu utama itu sendiri tidak bisa dimatikan secara manual.
"Langkah inovasi dilakukan untuk menegakan tertib berlalu lintas. Kedepan tidak ada lagi pengendara sepeda motor yang beralasan lupa menyalakan lampu di siang hari," kata Kapolres OKU AKBP Budi Indra Dermawan SIk melalui Kasat Lantas AKP Ari Mujiyono.
Selain membahas ligh on, pertemuan dengan pihak dealer dan bengkel di Mapolres OKU Senin (19/4) juga membahas tentang penggunaan helm standar (Standar Nasional Indonesia).
Senin, 19 April 2010
Antisipasi Pembalakan Liar
PATROLI GABUNGAN FKPM NIRWANA EKSEKUTIF DAN KEPOLISIAN SEKTOR RUNGKUT
Untuk mengantisipasi pembalakan liar yang akhir-akhir ini terjadi di pantai timur Surabaya, khususnya kawasan wonorejo – rungkut, maka pada tgl 15 april diadakan apel dan patroli gabungan antara polsek rungkut dan FKPM Nirwana Eksekutif. Patroli yang langsung dipimpin oleh kapolsek rungkut AKP. Naufil Hartono dan ketua FKPM Nirwana Eksekutif Ir. Djoko Suwondo dan melibatkan 10 personil dari Polsek Rungkut serta 12 personil dari FKPM Nirwana Eksekutif.
Pola dan modus operandi pembalakan liar ini dengan sangat mudah dikenali oleh FKPM, berkat sumbang saran Fathoni, anggota FKPM yang notabene merupakan pelaku hidup pembalakan mangrove Wonorejo pada tahun 90-an. Menurut ketua FKPM Djoko Suwondo, modus pembalakan liar yang terjadi dikawasan wonorejo dilakukan oleh pendatang, karena warga wonorejo sendiri telah sadar betapa pentingnya hutan mangrove untuk menopang kehidupan warga. Modus operandi dari pembalak dengan mengergaji pohon tanpa dirobohkan tapi dibiarkan mati kering. Baru 2 minggu kemudiaan mereka kembali dengan argumen mencari kayu kering. Kayu bakau kering, relatif lebih ringan bilamana dibandingkan dengan kayu bakau yang baru ditebang. Setelah pohon kering itu diambil mereka mengergaji lagi pohon yang lainnya. Hasil dari pola ini bisa menghasilkan 3 s/d 4 kubik kayu.
Untuk itu dilakukan sosialisasi modus ini ke personil keamanan mangrove yang terbentuk dari FKPMNE, warga Tambak dan Kepolisian sektor rungkut yang telah menjadi team gabungan dalam mengawasi hutan mangrove.