Tampilkan postingan dengan label Jawa Pos. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jawa Pos. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 Mei 2010

Apel Unjuk Kemampuan FKPM

MULYOREJO - Sejumlah anggota Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) unjuk kemampuan bela diri kemarin (8/5). Dengan borgol dan alat pemukul, mereka menunjukkan cara melawan penjahat. Aksi anggota FKPM di area parkir Galaxy Mal itu dipantau lang­sung oleh Kapolwiltabes Surabaya Kombes Ike Edwin.

Atraksi bela diri tersebut merupakan rangkaian apel FKPM se-Surabaya Timur. Sekitar 1.500 orang mengikuti acara itu. "Jumlah polisi tidak banyak. Maka itu, FKPM sangat membantu menciptakan keamanan dan ketertiban Surabaya," ucap Ike setelah pertunjukan bela diri.

Dia mengatakan, FKPM antarkecamatan harus selalu solid dan bekerja sama. Sebab, bila tercerai berai, yang rugi adalah masyarakat. Ike juga mengimbau para anggota untuk tak henti berkarya dan berlatih agar semakin tangguh.

FKPM di Surabaya Timur memang tergolong aktif menyelenggarakan kegiatan. Terutama FKPM Nirwana Eksekutif (NE). Dalam dua tahun belakangan, banyak acara bertajuk kantibmas yang diadakan. Misalnya, acara cerdas cermat pramuwisma dan satpam.

Kegiatan bertajuk Remaja Pelopor Santun di Jalan juga merupakan hasil kerja sama FKPM dan Polres Surabaya Timur. Begitu pula program "Klik Byar" yang mengkreasi lampu depan sepeda motor otomatis hidup ketika distarter.

FKPM NE beberapa waktu lalu juga berhasil menggagalkan usaha perampokan di wilayahnya. "Intinya, kegiatan FKPM itu banyak, dan akan terus kami tingkatkan," ungkap Ketua FKPM NE Djoko Suwondo. (rio/c10/fid)

Sumber: JawaPos

Catatan dari Polda


Kapolwiltabes Surabaya Drs. Ike Edwin mengecek pasukan apel bersama FKPM (foto:polda/humas/dita)

Kapolwil Tabes Surabaya Kombes Pol Drs. Ike Edwin bertindak sebagai Irup Apel Bersama Forum Kemitraan Kepolisian Masyarakat se wilayah Surabaya Timur yang didikuti 1500 orang bertempat di Parkir Galaxy Mall Suarabaya Sabtu 8/5.

Ditegaskan Kapolwil bahwa dengan kehadiran para FKPM ini, sangat membantu tugas Kepolisian khususnya di wilayah Surabya , mengingat jumlah Polisi sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah penduduk Surabaya berbanding 1 ; 1000 orang.

Hiburan Joget bersama anggota FKPM (foto:polda/humas/dita)

FKPM diwilayah Surabaya timur ini , juga pernah mendapat kunjungan dari Polisi Jepan, para siswa Taruna / Taruni Akpol Semarang.

Sumber: Polda

Kamis, 29 April 2010

Perlu Fatwa Haram Pakai Tas Plastik

LAKARSANTRI - Masih tingginya pemakaian tas plastik menjadi sorotan utama dalam Forum Reboan Dewan Kota Surabaya di Universitas Ciputra kemarin (28/4). Sejumlah ide mengemuka untuk mengurangi "ketergantungan" masyarakat terhadap barang yang terbuat dari bahan yang sulit diurai tersebut.

Prigi Arisandi, misalnya. "Kalau perlu, ada fatwa haram penggunaan plastik," kata executive director Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Ecoton tersebut. Menurut Prigi yang kemarin bertindak sebagai moderator, masyarakat Indonesia tergolong latah. "Tiap orang harus mulai memakai tas kain sebagai pengganti plastik. Nah, jika semakin banyak yang bertindak seperti itu, tentu akan semakin banyak yang latah mengikuti," terang dia.

Ada pula peserta forum yang mengusulkan pentingnya peringatan tertulis tentang bahanya tas plastik seperti yang tertera di bungkus rokok. Hermawan, peserta dari Kelompok Nol Sampah, mengharapkan adanya gerakan masal untuk mengurangi pemakaian plastik.

"Masyarakat perlu disadarkan bahwa penggunaan tas plastik sangat membahayakan, apalagi untuk membungkus makanan yang hangat. Tas plastik atau kresek itu mengandung zat pewarna yang bisa lengket ke makanan panas," tutur Hermawan.

Selain Hermawan, forum kemarin menampilkan pembicara Suryanto (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup), Muchson (Kelompok Tani Mangrove Wonorejo), dan Syamsuddin (Green Harmony Institute). Di luar plastik, forum memperbincangkan setren kali dan pelestarian hutan. Salah satunya, pelestarian hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata. (puj/c8/ttg)

Sumber: jawa Pos

Senin, 26 April 2010

Laka Tinggi, Sosialisasi Light On

Catatan FKPMNe:
Sosialisasi Light On terus digalakkan di setiap wilayah di Indonesia. FKPMNe mencoba merekam aktifitas tersebut dalam arsip berita. Berita dari Kraksaan. Probolinggo kali ini diambil dari Jawa Pos. Silahkan untuk selengkapnya:



KRAKSAAN - Sebulan terakhir angka kecelakaan di Kabupaten Probolinggo meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Karena itu, Sat Lantas Polres Probolinggo menggelar sosialisasi light on, Sabtu (24/4).

Sosialisasi dilakukan mulai pukul 09.00 WIB di sepanjang Jl PB Jendral Sudirman di Kraksaan. Selama sosialisasi, Kasat Lantas Polres AKP Dwi Agung Setyono mempraktekkan tentang cara menghidupkan (light on) lampu utama motor (lampu sein) secara otomatis.

Kanit Laka Polres Probolinggo Ipda Istono menerangkan, jumlah kecelakaan meningkat signifikan sebulan terakhir. Pada Januari dan Februari misalnya, masing-masing terjadi 24 kecelakaan. Lalu pada Maret, jumlah kecelakaan meningkat menjadi 26. Dan awal April hingga Sabtu, terjadi 25 kecelakaan. "Jadi peningkatannya signifikan," ujar Istono.

Menurut Istono, kecelakaan disebabkan banyak hal. Misalnya, kelalaian manusia dan faktor alam. "Seperti hujan. Pandangan mata pengguna jalan jadi terbatas," katanya.

Tingginya angka kecelakaan membuat Kasat Lantas AKP Dwi Agung Setyono prihatin. Menurutnya, tingginya angka kecelakaan harus ditekan. Sebab menurutnya, kecelakaan menyebabkan banyak dampak negatif.

Yakni, nyawa dan kemiskinan. Nyawa menurut Agung, menjadi taruhan ketika terjadi kecelakaan. "Sebagian masyarakat belum menyadari hal itu," ujarnya saat sedang memberikan materi sosialisasi pada pengguna jalan.

Selanjutnya, kecelakaan bisa mengakibatkan kemiskinan. Agung mengandaikan, korban adalah seorang suami. "Kalau meninggal dunia atau cacat karena kecelakaan, nafkah keluarga akan terbengkalai," jelasnya.

Salah satu cara untuk menekan angka kecelakaan menurut Agung, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat. Misalnya kesadaran memakai helm standard dan menyalakan lampu utama di siang hari.

Agung menegaskan, nyalam lampu utama di siang hari akan membantu eye catching (jarak pandang) pengguna jalan. "Dengan lampu di siang hari. Kecelakaan bisa dihindari," tegasnya. (eem/hn)

Sumber: Jawa Pos

Rabu, 14 April 2010

Pencuri Kayu Mangrove Ditangkap



RUNGKUT - Nasib apes menimpa tiga orang asal Candi, Sidoarjo, kemarin (13/4). Para penjual kupang itu tertangkap saat mencuri kayu di lahan konservasi mangrove Wonorejo. Mereka dibekuk tim gabungan dari Forum Komunikasi Polisi Masyarakat (FKPM) Rungkut dan anggota Polsek Rungkut.

''Kami mengintai mereka dalam beberapa hari ini. Sudah tiga kali mereka mencuri di sini. Tapi, baru sekarang berhasil kami tangkap,'' ungkap Ketua FKPM Wonorejo Djoko Suwondo.

Tim patroli hutan mangrove mendapat laporan dari petani tambak yang bernama Poniman bahwa tiga orang tak dikenal mengambil kayu-kayu di lahannya. Tim langsung bergerak untuk menangkap tiga orang tersebut. Para pelaku adalah Sutaman, Arif, dan Misto.

Petugas juga menyita sembilan ikat kayu yang diperkirakan bervolume 4 kubik serta tiga gergaji untuk memotong kayu. ''Mereka memang mengambil kayu kering. Tapi, mereka juga membabat kayu basah. Kayu basah itu lalu dikeringkan. Beberapa hari kemudian baru diambil,'' jelas Sodiqin, anggota FKPM.

Sutaman dkk menolak dikatakan mencuri kayu di hutan mangrove. Mereka menyatakan hanya mengambil kayu-kayu kering yang berserakan. Kayu-kayu itu dipakai untuk menggodok kupang yang mereka jual.

Melihat sejumlah barang bukti yang dihadirkan polisi, Sutaman terheran-heran. ''Kami tidak membabat kayu sebesar dan sesegar itu, Pak,'' ujarnya. Staf Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Surabaya Tamtomo mengungkapkan, hutan mangrove merupakan lahan konservasi yang dilindungi undang-undang. Karena itu, orang tak boleh sembarangan mengambil kayu-kayu di hutan mangrove.

Kapolsek Rungkut AKP Naufil Hartono menuturkan, para pelaku mencuri di lahan yang terang-terangan dilindungi undang-undang. ''Tindakan mereka akan kami proses sesuai prosedur hukum yang berlaku,'' tegasnya. (rio/c12/ari)

Sumber: jawapos

Pencuri Kayu Mangrove Ditangkap


[ Rabu, 14 April 2010 ] RUNGKUT - Nasib apes menimpa tiga orang asal Candi, Sidoarjo, kemarin (13/4). Para penjual kupang itu tertangkap saat mencuri kayu di lahan konservasi mangrove Wonorejo. Mereka dibekuk tim gabungan dari Forum Komunikasi Polisi Masyarakat (FKPM) Rungkut dan anggota Polsek Rungkut.

''Kami mengintai mereka dalam beberapa hari ini. Sudah tiga kali mereka mencuri di sini. Tapi, baru sekarang berhasil kami tangkap,'' ungkap Ketua FKPM Wonorejo Djoko Suwondo.

Tim patroli hutan mangrove mendapat laporan dari petani tambak yang bernama Poniman bahwa tiga orang tak dikenal mengambil kayu-kayu di lahannya. Tim langsung bergerak untuk menangkap tiga orang tersebut. Para pelaku adalah Sutaman, Arif, dan Misto.

Petugas juga menyita sembilan ikat kayu yang diperkirakan bervolume 4 kubik serta tiga gergaji untuk memotong kayu. ''Mereka memang mengambil kayu kering. Tapi, mereka juga membabat kayu basah. Kayu basah itu lalu dikeringkan. Beberapa hari kemudian baru diambil,'' jelas Sodiqin, anggota FKPM.

Sutaman dkk menolak dikatakan mencuri kayu di hutan mangrove. Mereka menyatakan hanya mengambil kayu-kayu kering yang berserakan. Kayu-kayu itu dipakai untuk menggodok kupang yang mereka jual.

Melihat sejumlah barang bukti yang dihadirkan polisi, Sutaman terheran-heran. ''Kami tidak membabat kayu sebesar dan sesegar itu, Pak,'' ujarnya. Staf Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Surabaya Tamtomo mengungkapkan, hutan mangrove merupakan lahan konservasi yang dilindungi undang-undang. Karena itu, orang tak boleh sembarangan mengambil kayu-kayu di hutan mangrove.

Kapolsek Rungkut AKP Naufil Hartono menuturkan, para pelaku mencuri di lahan yang terang-terangan dilindungi undang-undang. ''Tindakan mereka akan kami proses sesuai prosedur hukum yang berlaku,'' tegasnya. (rio/c12/ari)
Sumber: jawa Pos

Sabtu, 10 April 2010

Kontak Klik, Mak Byar

RUNGKUT - Polres Surabaya Timur kembali berinovasi. Setelah sukses meluncurkan layanan sistem informasi tilang via SMS dan SMS Laka, Satlantas Polres Timur dan Forum Komunikasi Polisi dan Masyarakat (FKPM) Rungkut membuat terobosan berupa Automatic Light On. ''Bahasa Jawanya, kontak klik mak byar,'' ujar Kapolres Surabaya Timur AKBP Samudi kepada wartawan di sela-sela launching Light On di kawasan perumahan Nirwana Eksekutif kemarin.Sesuai namanya, kegiatan itu dilakukan sebagai media sosialisasi menyalakan lampu motor di siang hari.

Light On juga dirancang sebagai inovasi layanan ysng memberikan solusi bagi para pengendara motor. Selain bekerja sama dengan FKPM Rungkut, mereka menggandeng dua produsen sepeda motor untuk menyukseskan program baru itu.

Samudi mengatakan, selama ini masih banyak pengendara motor yang malas menyalakan lampu pada siang hari. ''Alasannya beragam, karena lupa hingga takut lampu motornya cepat rusak,'' kata perwira asal Palembang itu.

Untuk itu, polisi kemarin mengadakan servis pemasangan saklar otomatis gratis. Puluhan warga pun mengantre untuk memasang alat tersebut.

''Jika sudah di-setting, pengendara nggak perlu susah menekan saklar untuk menyalakan lampu lagi,'' kata Kasatlantas Polres Surabaya Timur AKP Budi Idayati.

Samudi menjelaskan, Light On dipilih sebagai pengembangan inovasi layanan yang solutif. Sebab, UU No 22 Tahun 2009 tentang Tata Tertib Lalu Lintas menyebutkan pengendara motor yang tidak menyalakan lampu di siang hari akan didenda Rp 100 ribu atau hukuman kurungan 15 hari.

''Daripada kena denda, mending dibuat otomatis seperti ini,'' tambahnya.

Dia juga berharap sistem baru itu bisa mengurangi kecelakaan di jalan, yang disebabkan oleh motor yang ugal-ugalan. (dan/c2/ari)

Sumber: Jawa Pos


Catatan FKPM
Sesuai namanya kegiatan ini dilakukan sebagai media sosialisasi menyalakan lampu motor di siang hari. Light On juga didesain sebagai inovasi layanan yang memberikan solusi bagi pengendara motor. “Kontak Klik Mak Byar bahasa jawanya” ujar Kapolres Surabaya Timur AKBP. Samudi. SIK. Dikawasan perumahan Nirwana Eksekutif.

Jika sudah disetting, pengendara nggak perlu lupa untuk menyalakan lampu lagi, kata Kasatlantas Polres Surabaya Timur AKP. Budi Idayanti.

Minimnya respon masyarakat terhadap penyalaan lampu kendaraan khususnya roda dua pada siang hari. Sejak diberlakukan juni 2009 akhirnya direspon positif pengurus FKPMNE (Forum Kemitraan Polisi Masyarakat Nirwana Eksekutif Wonorejo Rungkut).

Dengan menggandeng satuan lalu lintas (Satlantas) Polres Surabaya Timur berserta jajaran dan dua produsen sepeda motor, Jumat (9/4) sore bertempat di sekretariat FKPMNE mengawali gebrakan UU. No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan jalan (LLAJ). Untuk wilayah timur Nirwana Eksekutif sebagai pelopor sosialisasi ini, ujar AKBP. Samudi didampingi kasatlantas Polres Surabaya Timur AKP. Budi Idayanti dan Ketua FKPM Nirwana Eksekutif Djoko Suwondo.

Kapolres mengatakan selama ini banyak pengendara motor yang malas menyalakan lampu pada siang hari “Alasannya beragam, karena lupa hingga takut lampu motornya cepat rusak”.Sosialisasi ini terus diperkenalkan pada masyarakat umum, mengenai apa saja keuntungannya. Karena dari catatan kecelakaan yang ada, faktor dominannya adalah human error atau kesalahan manusia. Hal ini disebabkan tidak disiplin dan taat pada perarturan lalu lintas,tidak itu saja, nantinya jika sudah diterapkan sesuai pasal 293 (2) UULAJ No. 22 tahun 2009 maka bagi pengendara roda dua yang tidak menyalakan lampu pada siang hari akan dikenakan sanksi hukuman 15 Hari dan maksimal denda Rp. 100.000, dari pada kena denda mendingan dibuat otomatis kata perwira asal palembang tersebut.

Kapolsek Rungkut AKP. Naufil Hartono SH. Mengatakan jajarannya akan selalu tegas dalam menjalankan peraturan UULAJ No. 22 tahun 2009 diwilayahnya, bagi yang melanggar akan dikenakan sangsi sesuai undang-undang yang berlaku.

Senin, 08 Februari 2010

Cerdas Cermat Pembantu – Satpam ala FKPM Nirwana Eksekutif

Soal Cerita, Kapolwil pun ''Mengendarai'' Kapolres
Dalam beberapa bulan terakhir, wilayah Polres Surabaya Timur diacak-acak pembobol rumah. Modusnya, perampok berpura-pura menjadi tamu atau tukang servis yang ujung-ujungnya mengibuli pembantu rumah tangga. Kemarin (7/2) Forum Kemitraan Polisi Masyarakat Nirwana Eksekutif mencoba mencegah itu terjadi lagi.

Ditulis oleh THOMAS KUKUH-INDRA DANU - Jawa Pos
---------------------------

“Ayo mbak-mbak, ibu-ibu keluar sebentar ke taman, ada cerdas cemat pembantu dan satpam. Ada Pak Kapolwil, lho”, teriak seorang satpam menggunakan pengeras suara. Dengan mengendarai motor, petugas berseragam putih-biru itu menelusuri semua gang yang ada di perumahan Nirwana Eksekutif.
Ya dia mengumumkan kegiatan yang digagas Forum Kemitraan Polisi Masyarakat Nirwana Eksekutif. Kegiatan itu adalah lomba simulasi dan cerdas cermat pembantu rumah tangga (PRT) dan satpam.

Sejak pukul 14.00, lapangan rumput yang becek itu dipenuhi polisi-polisi berseragam lengkap. Mereka berbaur dengan masyarakat sekitar. Ada yang berpakaian rapi, batikan bahkan tak sedikit pula yang menggunakan pakaian sekenanya. Memakai kaus, celana pendek dan sandal jepit. Maklaum, dibawah terop tersebut berkumpul orang-orang dari semua golongan. Mulai pemilik rumah dipemukiman elite hingga para pembantunya. Bukan baru kali ini terjadi hal seperti ini pada acara Menembus Batas, hal ini sudah pernah terjadi malah dari seluruh kampung disekitar Perumahan Nirwana ikut serta dalam acara yang diadakan di jalan Raya Wonorejo kata Djoko Suwondo Ketua FKPM-NE.

Meski dihadiri orang nomor satu di jajaran kepolisian Surabaya, acara tersebut tidak terasa tegang. Sebaliknya, malah begitu meriah dan ger-geran. Salah satunya saat Kapolwiltabes Surabaya Kombespol Ike Edwin macak menjadi penjahat. Ike Edwin berakting sebagai perampok perampok yang berpura-pura mengantar kiriman ke sebuah rumah yang hanya ada pembantunya. Tentu saja itu adalah salah satu soal simulasi yang harus dianalisa dan dijawab oleh PRT peserta lomba tersebut.

Perwira dengan tiga mawar di pundak itu tak sendiri jadi penjahat. Dia juga “berkomplot “ dengan Kapolres Surabaya Timur AKBP Samudi . “Ayo saatnya kita merampok” kata ike. Warga tertawa.

Didepan para hadirin, ike selalu berdiri dibelakang samudi “kamu jadi motornya” perintah Ike. Sambil memegang pundak samudi, kedua perwira menengah tersebut berjalan beriringan dan menghampiri tiga pembantu yang sudah menunggu soal cerita itu.

ngeeeeeeng”, ucap samudi menirukan suara motor sambil terus berjalan. Wargapun tersenyum-senyum melihat pemandangan langka, dua pejabat polisi bertingkah khas anak kecil yang sedang asyik bermain. “stop, kamu saya parker disini .Jangan kemana-mana nanti hilang”, kata Ike.

Ike selalu merayu tiga pembantu yang sudah siap. Dia mengaku sebagai kurir yang mau mengantar barang kiriman milik majikannya “ini dari arab lho, mbak” ucap kapolwil dengan nada merayu.

Ismiati, pembantu yang diberi soal simulasi, sedikit grogi dan gemetaran, dia mencoba menjawab.”sebentar pak, saya telepon majikan dulu. “Eeee, apa benar ada kiriman dari arab”, kata isimiati kepada ike yang menyodorkan sebuah bungkusan kepadanya.

Ternyata majikan Ismiati mengatakan tidak ada kiriman dari arab. Ismiati pun segera menelpon satpam dan melaporkan adanya laki-laki yang mencurigakan didepan rumahnya. Seorang satpam bernama Yazhid, peserta lomba yang juga satu kelompok dengan ismiati, langsung mendatangi Ike.”maaf pak, majikannya sedang tidak ada. Mohon meninggalkan rumah ini,” ujar Yazhid.

Kelompok Ismiati mendapat tepuk tangan dari warga. Juri menyatakan, itu adalah tindakan yang paing benar dan Ismiati mendapat nilai seratus.

Sebelumnya ada lagi kelompok yang mencuri perhatian para warga dan polisi yakni, kelompok E. Saat babak pertama, juri melontarkan pertanyaan, apa yang dilakukan pembantu jika ada tamu asing yang mengaku kenal majikannya dan disuruh untuk menyervis AC rusak?. Dengan cepan Sri wati, anggota kelompok E, memuku kentongan, tanda siap menjawab. Kepada juri, Sri menjelaskan dirinya akan menelepon majikannya dan menanyakan kebenaran tamu itu. Kalau ternyata tidak kenal, telepon satpam.”Yang penting pagarnya jangan dibuka. Kita juga nggak boleh lihat matanya. Nanti kena gendam. Kan sekrang banyak yang digendam.”ujar perempuan berusia 20 tahun tersebut. Kelompok itupun mendapat nilai sempurna.

Saat ditanya siapa yang mengajari, Sri yang pembantu rumah Blok CC gang IX itu mengatakn mendapat ilmu tersebut dari majikannya. Sudah lama dia dibekali pengetahuan tersebut. Tak hanya itu. Ketua FKPM-NE Djoko Suwondo juga sering mengingatkan dirinya untuk tidak sembarangan mempersilahkan tamu asing masuk ke dalam rumah. “Sejak umur 18 tahun saya kerja disini. Ikut P. Joko . Jadi tahu semua,” tuturnya.

Rata-rata seluruh peserta paham benar apa yang seharusnya dilakukan PRT untuk menciptakan kamtibmas diwilayahnya.Misalnya, mereka harus menyimpan dan menghafalkan nomor-nomor penting.Seperti pos satpam, kantor polisi, pemadam kebakaran, PLN dan rumah sakit.

Kapolres Surabaya Timur AKBP Samudi. SIK dalam sambutannya mengatakan, pihaknya bangga dengan kegiatan yang digagas FKPM-NE itu. Meski kelihatan sepele, menurut Samudi, kegiatan simulasi dan cerdas cermat itu sangat penting dan memiliki andil besar untuk mencegah terjadi kejahatan-kejahatan di pemukiman. “Saya tidak bicara wilayah lain. Tapi akhir-akhir ini di Surabaya Timur sering terjadi pembobolan rumah. Terutama dikawasan Rungkut,” kata Samudi. Dia menambahkan, hal itu disebabkan kelalaian pembantu yang mudah dirayu tamu tak dikenal. Mereka dengan enteng membukakan pagar dan mempersilahkan masuk. “Ini yang bahaya. Pada hal, belum pernah kenal dan ketemu,” tuturnya.

Kombespol Ike Edwin juga angkat topi dengan diadakan lomba tersebut. Dia berharap kegiatan semacam itu bisa diadopsi ke wilayah-wilayah lain disurabaya.

Ike pun menyempatkan berfoto dengan para pembantu dan satpam di wilayah Nirwana Eksekutif.”Kalau nanti acara seperti ini jadi besar, inilah sejarahnya .” ucapnya lantas disambut tepuk tangan.

(THOMAS KUKUH-INDRA DANA/JP).