Senin, 23 Mei 2011

Puluhan jurnalis tinjau lokasi pembalakan mangrove mulyorejo

23 May 2011 // 12:47 // KRIMINALITAS

Cak Ri menunjukkan Lokasi Pembalakan

SURABAYA (suarakawan.com) – Puluhan awak media atau Jurnalis baik media cetak, elektronik, dan Online, meninjau langsung lokasi lahan mangrove yang dibalak oleh tangan usil manusia, di lahan mangrove Mulyorejo, Surabaya, Senin pagi (23/05).

Dari pengamatan suarakawan.com, pembalakan ini dilakukan didalam hutan mangrove sekitar 2 km dari laut, dan sisa-sisa kayu mangrove masih banyak diletakan di sekitar lokasi.

“Saya melihat mereka sekitar sebulan lalu, ketika ada sekitar 10 orang melakukan aktifitas pengangkutan kayu di kapal dan penebangan,” ujar Cak Ri, Nelayan yang biasa beristirahat di lokasi lahan.

Cak Ri menambahkan, saat dia memergoki aktifitas ini, dia bingung harus melaporkannya kemana meski dirinya juga mengenali beberapa orang dari para pembalak ini.

Diketahui, sekitar ribuan batang kayu mangrove dari 10 hektar lahan mangrove Mulyorejo, dibalak oleh oknum masyarakat, dan saat ini proses hukumnya masih berjalan. Anehnya, setelah mencuatnya kasus ini, Pemerintah Kota Surabaya mencuci tangan dengan alasan status tanah tersebut sudah memiliki petok D.

Sementara itu, nelayan sekitar merasakan dampak akibat pembalakan ini, yakni ekosistem rajungan yang mendapat nilai jual semakin berkurang.

“Biasanya disini banyak rajungan mas, tetapi sekarang tidak ada karena kayunya ditebang orang,” kata Yatmo, nelayan asal Kenjeran , kepada suarakawan.com.(Jto/nas)


Sumber: Suara kawan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar