Untuk mengantisipasi pembalakan liar yang akhir-akhir ini terjadi di pantai timur Surabaya, khususnya kawasan wonorejo – rungkut, maka pada tgl 15 april diadakan apel dan patroli gabungan antara polsek rungkut dan FKPM Nirwana Eksekutif. Patroli yang langsung dipimpin oleh kapolsek rungkut AKP. Naufil Hartono dan ketua FKPM Nirwana Eksekutif Ir. Djoko Suwondo dan melibatkan 10 personil dari Polsek Rungkut serta 12 personil dari FKPM Nirwana Eksekutif.
Pola dan modus operandi pembalakan liar menurut ketua FKPM, sangat mudah ditabak, apalagi dengan direkrutnya salah satu tokoh pembalak liar wonorejo di masa lalu, menjadi anggota istimewa FKPM-NE. Pembalakan liar yang terjadi dikawasan wonorejo dilakukan oleh pendatang, karena warga wonorejo sendiri telah sadar betapa pentingnya hutan mangrove untuk menopang kehidupan warga. Modus operandi dari pembalak dengan mengergaji pohon tetapi pohon tersebut tidak dirobohkan tapi dibiarkan mati kering, setelah itu 2 minggu kemudiaan mereka kembali dengan argumen mencari kayu kering. Setelah pohon kering itu diambil mereka mengergaji lagi pohon yang lainnya. Hasil dari pola ini bisa menghasilkan 3 s/d 4 kubik kayu.
Untuk itu dilakukan sosialisasi modus ini ke personil keamanan mangrove yang terbentuk dari FKPMNE, warga Tambak dan Kepolisian sektor rungkut yang telah menjadi team gabungan dalam mengawasi hutan mangrove.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar